Depok-Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HMIK), Universitas Indonesia menggelar program Kom Goes To Limas (KGTL) menyambut perhelatan lomba keilmuan mahasiswa antar departemen, LIMAS FISIP UI. Lombanya itu sendiri memiliki tujuh mata lomba berbeda yang diadakan dari 23 September hingga awal November.
KGTL hadir untuk mendukung dan mempersiapkan setiap kontingen dari Departemen Ilmu Komunikasi yang berlaga di LIMAS FISIP UI melalui proses pelatihan.Rangkaian pelatihan tersebut menghadirkan mentor-mentor baik dari kalangan mahasiswa senior dan dosen yang akan membina setiap kontingen.
Proses pelatihan dilakukan dua kali selama dua minggu sebelum perlombaan dimulai. Ada pun tujuh mata lomba yang ada, adalah debat, poster kreatif, trivia, pidato, video kreatif, esai kritis, hingga PKM. Proses pelatihan dilakukan dua kali selama dua minggu sebelum perlombaan dimulai nantinya.
Khusnul Hotimah, Ketua Pelaksana KGTL menyebutkan pelatihan dilakukan sebab belum semua kontingen menguasai bidang lomba yang akan diikutinya. Dengan demikian rangkaian pelatihan yang ada akan membantu mereka untuk belajar dari awal. “Jadi tujuannya untuk menopang setiap kontingen agar persiapan lomba mereka lebih baik lagi,” kata Khusnul.
Selain itu, melalui kegiatan pelatihan setiap anggota kontingen diharapkan mampu untuk berbaur dengan orang-orang baru yang nantinya dapat mendorong setiap kontingen untuk bertanding secara maksimal. Terutama bagi setiap mata lomba yang membutuhkan kerja sama tim. “Kita berupaya setiap kontingen untuk kenalan satu sama lain,” kata dia
Meskipun begitu, Khusnul menyebutkan kehadiran KGTL tak hanya sebatas mengasah kemampuan mahasiswa yang ingin ikut bertanding, tapi juga sebagai support system bagi setiap kontingen. “Kita juga berikan afeksi berupa pemberian snack dan kata-kata motivasi, apresiasi, dan lain-lainnya,” kata Khusnul.
Dia juga menekankan, KGTL tidak memberikan tekanan bagi setiap kontingen dan merangkul setiap mahasiswa Ilmu Komunikasi yang memiliki minat dalam perlombaan keilmuan untuk ikut bertanding. “Siapa pun yang berminat menjadi kontingen tapi belum pernah punya prestasi di bidang itu kita coba dorong minat dan bakatnya,” kata dia.
Salah satu anggota kontingen debat bahasa Inggris, Gusti Viola Andriani menyatakan dirinya sangat terbantu dengan kehadiran KGTL. Viola yang memiliki minat dan bakat dalam bidang debat sebelumnya dapat mengasah kembali kemampuannya melalui KGTL. “Pas KGTL diumumin aku senang banget karena ada kesempatan buat debat lagi, apalagi disediakan coaching,” kata Viola.
Melalui proses pelatihan yang dia dapatkan, Viola menyatakan dirinya mampu mengingat kembali teknik-teknik debat yang baik. Selain itu, proses pelatihan juga membantu orang-orang yang belum pernah ikut debat sebelumnya untuk memahami soal mata lomba tersebut. “Ngebantu dari sisi ilmu sih, karena kan ada yang belum pernah dan baru tahu itu debat. Dengan bimbingan kita tahu persiapan apa yang harus dilakukan,” kata dia.
Meskipun proses pelatihan dilakukan untuk persiapan lomba, namun Viola menyatakan dia mendapatkan ilmu yang jauh lebih banyak dari sana. Viola menyatakan dia juga mampu belajar cara public speaking. “Jadi kita juga dapatkan kemampuan yang kita butuhkan sehari-hari,” kata Viola.
(Anggi Ropininta Pangaribuan)